Cerpen

by - 19.14


MAAFKANLAH

                Matahari  baru saja terbit dari timur. Reigns yang sedari tadi sudah mengenakan pakaian Seragam Putih Abu dipadukan dengan Topi nya yang berwarna merah dan sepatu yg saat ini ia kenakan membuatnya tampak tampan. Reigns memiliki badan yang  tegap, beramput hitam dengan potongan rambut Naruto yang begitu cocok menaungi wajah nya yang oval, ditambah lagi dengan sepasang mata nya yang hazel.. Reigns sudah siap pergi ke sekolahnya tetapi sebelumnya ia harus menjemput seorang Gadis, yang tak lain adalah sahabat nya, Ia bernama Sasha. Saat Tiba di depan rumah Sasha , Reigns segera memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah Sasha. Sudah 5 menit ia menunggu sahabatnya  di dalam mobil sebari sesekali jemarinya mengetuk-ngetuk setir mobil. Setelah 10 menit lamanya ia menunggu, akhirnya gadis itu, menampakan batang hidungnya.
“Hai Rey , Selamat Pagi . Maaf ya nunggu kelamaan“ sapa Sasha sebari memakai sabuk pengaman. Reigns menahan nafasnya lalu tersenyum
“Sha kamu ngapain aja sih?? Lama banget… aku sampe lumutan nih nungguin kamu”
“Hehehe…Maaf deh , namanya juga cewek . Ya harus make up dulu , sarapan,  dan masih banyak lagi” Sasha tersenyum lebar sambil jari tengahnya disimpulkan dengan jari telunjuknya. Reigns menggelengkan kepala lalu mulai mengendarai mobilnya menuju Sekolah mereka. SMAN 3 Purwakarta. Sasha merupakan sahabatnya sejak kecil. Ia sosok gadis yang cantik. rambutnya yang begitu lembut ,Bibirnya yg merah muda tanpa pulasan lipstick, alisnya tebal dan begitu hitam dan kulitnya begitu putih mulus bagaikan susu .
Ketika tiba disekolahnya, Reigns dan Sasha segera Turun dari mobil, keduanya  berjalan memasuki gerbang sekolah yang ramai. Reigns merangkul bahu Sasha, mereka terlihat begitu akrab, itu membuat para gadis yang menyukai Reigns secara tidak langsung merasa iri dan cemburu kepada Sasha. “Selamat Pagi” sapa Sasha semanis mungkin saat memasuki ruang kelasnya. Tak ada yg menjawab. Ada yang asyik membaca  novel, ada yang sedang asyik bermain Gadget, dan ada juga yang menatapnya bergeming seperti melihat teroris. Sasha dan Reigns menatap keherannan dan segera duduk di bangku masing-masing. Sasha menghempaskan tubuhnya di kursi, tak lama Reigns datang dan duduk disampingnya. “Sha kamu pernah ngerasain yg namanya jatuh cinta gak???” Matanya menatap Sasha dengan serius.
“Pernah lah,  
“Oh ya? Masa?? Siapa si Sha? Kok kamu gak pernah cerita sih”
Sasha meletakan tangan nya dimulut, Ia menahan kikikan tawanya .
“kepo banget kamu “ katanya
“hahaha Lucu” Reigns mencubit hidung Sasha. Lalu Ia tersenyum menahan tawanya. “Nah ini baru lucu, hidung kamu udah merah ,pesek pula” Reigns memeletkan lidah.
“Ikh sakit tau, nanti kalo hidung aku bengkak gimana??” Sasha memegang hidungnya , bibirnya mengerucut dengan kening nya yang mengerut.
Reigns menatap mata Sasha dengan serius, Sasha mulai tersenyum .Sasha menarik nafas panjang sebelum menjawab, “sama seseorang, yang pasti dia cowo ” . Reigns segera mencubit ringan pipi Sasha “Kalo itu mah aku juga tau kali sha “
“Argh kembali sana ke tempat asal kamu, aku jadi bahan penyiksaan mulu deh … sakit semua nih “ Sasha menggembungkan pipinya sebari mengerutkan dahinya.
“hehehe sorry sha J “ Reigns menjauh sambil tertawa lepas. Jemarinya mengusap pipi Sasha yang mulai memerah.
Saat ini Reigns sendiri tidak tahu apa yang terjadi dengan hatinya, yang pasti akhir-akhir ini, hatinya berdentum  tidak  karuan,jantung nya berdebar begitu kencang setiap kali  bersama Sasha.
***
Bel  istirahat ke-2 pun berdering dengan kencangnya, ratusan siswa siswi SMAN 3 Purwakarta berhamburan keluar dari dalam kelas . Tubuh semampai itu melangkah anggun dalam pakain seragam putih abunya. Sepatu NIKE yang trendi tampak serasi . Rambut panjang itu tampak tertata rapi seperti baru keluar dari salon. Semilir parfum floral tercium di udara tiap kali gadis itu bergerak. Sasha melanjutkan langkahnya setelah beberapa detik berbicara dengan temannya. Kali ini ia akan pergi ke toilet murid karena akhir-akhir ini Sahabatnya, Reigns . Setiap hari ia selalu saja pergi ke toilet tepat pada pukul 12 siang. Ia merasakan ada hal yang ganjal karena terkadang Reigns terlihat kesakitan di bagian dada nya. Tapi setiap kali ia bertanya tentang kesehatan Reigns, Reigns selalu berkata bahwa dia baik-baik saja. Saat Tiba di Toilet Murid, Sasha mulai kebingungan karena Toilet Pria tidak boleh dimasuki oleh perempuan dan itupun sebaliknya…. Dari luar Toilet Pria , Sasha mencium aroma obat-obatan .
“Bau nya nyengat banget” batin Sasha. Tak lama keluarlah seorang Pria yang tak lain adalah Reigns, sahabatnya sendiri. Reigns yang melihat Sasha berada di depan lorong masuk toilet sontak saja ia sangat terkejut bukan main.
“Sasha ? emm….kamu ngapain di depan toilet cowo? …” tanyanya terbata-bata.
 “Eh Reigns kamu nyium aroma ini gak? Kayak Bau obat-obatan kimia . Aromanya berasal dari toilet cowo. Emang di dalem  ada apaan sih? Kok bisa bau gini” heran Sasha sambil  menutupkan hidung nya.
“Hah i….iya gitu? aku gak nyium apapun kok … “ ucap Reigns kali ini ia gugup, ia tidak berani melihat Sasha.
“Tapi itu  berasal da………” ucap Sasha terpotong karena Tiba-tiba saja Reigns mengajaknya pergi ke kantin.
“SASHA kita ke kantin yuk !aku udah laperr nih “ Pinta Reigns sebari menarik pergelangan tangan Sasha. Sasha hanya tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
***
Matahari masih memancarkan sinar ultra violetnya dengan ganas. Bel pulang sekolah sudah mendendangkan suara bisingnya ke seluruh penjuru sekolah.Seperti biasa Reigns akan mengantarkan Sasha pulang. Tetapi Kali ini sebelum Reigns mengantarkan sahabatnya itu pulang, ia membawa Sasha ke sebuah danau, lalu mereka duduk di bawah pohon. Kali ini angin berhembus cukup kencang, udara dingin mulai  terasa menusuk tulang, daun-daun di pohon menari-nari  kecil , seakan menikmati embusan irama angin. Sasha masih mematung sebari tersenyum,matanya kelihatan berbinar cerah. sementara Reigns hanya memandangi wajah sahabat nya itu “Apakah nanti aku bisa melihat senyum itu lagi??? “ batin Reigns, tanpa ia sadari air matanya mulai terjatuh dari kelopak matanya, segera saja Reigns menghapus air mata itu. “Rey kamu nangis?” Sasha menatap Reigns heran.
“Hah? Enggak kok Sha , ini cuman kelilipan “ Jawab Reigns enteng sebari tersenyum.
“Oh , Rey besok kita kesini lagi yuk ! “ ajak Sasha. Mendengar kosa kata tersebut, Reigns Menundukan kepalanya, ia terdiam seakan bibirnya terkunci beberapa detik. Reigns hanya menanggapi  nya dengan anggukan  kepala dan senyuman yang manis.
“Sha, kalo aku gak ada disamping kamu, gak bisa nemenin kamu seperti biasanya. gimana?” Tanya Reigns , ia masih menunduk, nada suaranya begitu pelan seperti mengucap doa . “Kok kamu gitu si ngomongnya Rey? Kayak mau pergi aja. Kamu kan tau Rey kalo kamu itu berharga banget di hidup aku, aku gak tau gimana nasib  aku kalo gak ada kamu yang mewarnai hari-hariku” Jawab Sasha lalu menolehkan kepalanya melihat Reigns. Reigns terdiam sejenak, dadanya mulai sesak, ia mulai kesulitan mengatur nafasnya.
“Sha, kamu gak boleh tergantung sama seseorang ya . aku yakin kamu itu gadis mandiri, dan kuat. Percayalah “ Kata Reigns sambil tersenyum simpul.Sasha mengerjap, ia terdiam sejenak saat mendengar ucapan Reigns , otaknya mencoba mencerna maksud Reigns.  Setelah  beberapa puluh menit , Sasha melihat jam tangan nya, sudah pukul 4 .
“Reigns pulang yuk ! udah sore nih” ajak Sasha.
“Tapi awan nya mendung , kayaknya sebentar  lagi mau hujan deh Sha, apa lebih baik kita cari tempat berteduh dulu. Baru pulang” Jawab Reigns, entah kenapa tapi Reigns mulai tidak enak hati.
“Ahh lagian kan kita naik mobil Rey. Jadi gak bakal kehujanan”
“Tapi Sha……..” ucap Reigns terpotong
“Udah ah yuk !” Sasha menarik tangan Reigns. Baru beberapa langkah tiba-tiba langit dipenuhi dengan gumpalan awan abu-abu. Rintik air hujan pun mulai mengenai tanah, Hujan turun begitu deras sementara Sasha dan Reigns yang awalnya mau menuju mobil tapi saat mengetahui turun hujan , tanpa basa-basi Reigns segera menarik pergelangan tangan Sasha, ia berlari menuju ke sebuah Saung yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.
“Rey kok kita kesini sih? Padahalkan mobil kamu udah deket” Sasha keheranan akan tingkah laku Sahabatnya yang menariknya ke sini padahal jelas-jelas jarak mereka menuju mobil Reigns hanya tinggal beberapa meter lagi , Reigns Terdiam, ia tidak langsung menjawab.  Angin dingin menembus kulitnya yang setengah basah. Tak lama,Air muka Reigns tiba-tiba berubah, wajahnya pucat pasi, ia kedinginan hebat. Melihat itu, Sasha sangat terkejut, ia mulai menyadari bahwa ada hal yang tidak beres dengan Reigns. Refleks Sasha meniup-niup kedua telapak tangan nya untuk menghasilkan rasa hangat , lalu ia letakan tangan nya tepat di kedua pipi Reigns. Kali ini Sasha benar-benar khawatir…. Bibir Reigns bergetar, berbicarapun ia tak sanggup.
“Reigns kamu kedinginan hebat!”panik Sasha, Sasha menggigit setengah bibir bawahnya, kali ini ia mengeluarkan Sweater miliknya dari dalam tas, lalu ia pakaikan kepada Reigns.
Kok Reigns bisa kedinginan hebat? Padahalkan kita gak basah kuyup banget. Batin Sasha.
“Sha,…...” ucap Reigns terbata-bata,tiba-tiba Reigns batuk-batuk , Ia membekap mulutnya hingga saat ia membuka telapak tangan nya, Ia melihat di lengan nya terdapat darah yg cukup banyak, lalu suaranya melemah seiring dengan wajah nya yang semakin pucat. Reigns memegang dadanya, ia seperti menahan rasa sakit yang menusuk jantung nya. Ia berkali-kali mengeluarkan nafas lewat mulut seraya mengatur nafasnya yang kini terasa sesak.
“ Hah ??Darah??? Reigns kamu sabar ya aku mau panggil ambulan” Ucap Sasha terkejut , kali ini pelupuk matanya sudah digenangi oleh air…
Tak lama kemudian mobil ambulan datang untuk menjemput Reigns. Di dalam perjalanan , Sasha bertanya-tanya pada dirinya sendiri akan peristiwa yang sedang terjadi , kali ini ia benar-benar khawatir akan kondisi Reigns. Setibanya di rumah sakit, Reigns langsung saja dilarikan ke ruang UGD.  Hampir satu jam Sasha menunggu hasil pemeriksaan tersebut tapi sampai saat ini dokter tak juga kunjung keluar. Hingga akhirnya Orang Tua Reigns tiba di Rumah Sakit.
“Sha, bagaimana dengan kondisi Rey?”panik Mama Reigns sebari memegang pergelangan tangan Sasha.
“Gak tau tante,,…. Dokter  nya belum keluar juga .” ucap Sasha  disela-sela tangisan nya.
“Astaghfirullah Rey ,…. “ Tangis Mama Reigns pun mulai pecah ..
“Rey sebenarnya kenapa tante? Ada apa dengan nya? Kenapa Rey bisa seperti ini?” Tanya Sasha berusaha menahan tangisnya dihadapan Orang Tua Reigns.
“Sasha pulang aja ya, nanti kalo ada perkembangan kita hubungin lagi” Ucap Papa Reigns mengalihkan pembicaraan.
“Tapi tante……” Ucap Sasha terpotong.
“Sasha sayang kan sama Rey?  Makanya Sasha pulang aja, udah sore. Sasha kan basah kuyup nanti sakit. Sasha tau kan Rey gak mau Sasha sakit? Percaya deh sama tante, Insyaallah Rey akan baik-baik aja” bujuk Mama Reigns mencoba menghapus air matanya. Dengan terpaksa , Sasha pun Pulang  kerumah dengan perasaan yang tak karuan. Saat tiba dirumah kebetulan waktu sudah menujukan pukul 7 Malam. Sasha langsung menuju kamarnya, langkahnya terasa berat setiap kali ia mengingat Reigns. Setibanya dikamar , Sasha melentangkan tangan nya dan menyandarkan tubuhnya di kursi, beberapa menit kemudian Sasha memutuskan untuk beranjak Mandi. Sesudah mandi Sasha lalu menghempaskan tubuhnya di atas kasur, ia mengingat kejadian tadi hingga kelopak matanya siap menjatuhkan air mata yang seharusnya membasahi pipi. “aku harap semuanya baik-baik aja “ lirih Sasha suaranya kali ini terdengar serak. hingga tanpa ia sadari ia mulai terlelap di atas ranjangnya.
***
Hari ini  Reigns tidak masuk sekolah, itu membuat Sasha semakin gelisah . dari tadi ia menghubungi Reigns  tetapi tak ada balasan sama sekali. Ia merenung sesaat, pikir  nya saat ini ia harus menemui Reigns dan harus berbicara padanya, menanyakan hal yang membuat hatinya gelisah hingga saat ini. peristiwa kemarin membuat rasa semangat di diri Sasha sedikit demi sedikit pudar. Saat bel istirahat bergema, Sasha memutuskan untuk mengajak  Tita,teman sebangkunya,  agar menemaninya menjenguk Reigns. 45 menit kemudian bel masuk pun berdering. Murid yang berada di koridor maupun kantin berlarian memasuki ruang kelas. Tiba-tiba saja salah seorang guru memberikan pengumuman melalui speaker bahwa ada salah seorang murid yang telah meninggal dunia. Sasha dan Tita kini mulai bertanya-tanya , siapakah yang meninggal?  Tanya mereka berdua. Pengumuman itu membuat Sasha terdiam tanpa kata, kakinya bergetar, mukanya terlihat memucat. Tiba-tiba setetes air mata keluar, membasahi pipi Gadis itu. Guru itu menyebutkan nama murid yang meninggal tersebut “Innalillahi wa’inalillahi rojiun telah meninggalnya murid kelas XI Ipa 1 yang bernama Roman Reigns “   .
Sasha menggelengkan kepalanya tak percaya.  Tangan nya membekap mulutnya, ia menahan tangisnya dan mencoba menghapus air matanya. Sasha mencoba mengatur nafasnya, jantungnya kini berdetak lebih cepat.
“Enggak,,,,enggak mungkin Reigns meninggal !!!! Enggak mungkin!”  Sasha langsung saja berlari keluar kelas dan meminta izin kepada guru piket untuk pergi ke rumah Reigns, sahabatnya.. Setibanya dirumah Reigns ia melihat bendera kuning menggantung dirumah Sahabatnya itu.Sasha langsung berlari masuk kedalam rumah Reigns. Wajahnya lebih pucat dari sebelumnya saat melihat Tubuh sahabatnya, Reigns  sudah terbaring lemah tak berdaya dengan tenang . Tubuh Sasha mulai melemah, kakinya tak bertenaga hingga Membuatnya terjatuh hingga berlutut. Lalu ia mendatangi Jasad Reigns lalu memeluknya untuk terakhir kalinya.
“Bangun Rey ! kenapa kamu setega ini sama aku? Kenapa kamu ninggalin aku Reigns? Aku gak bisa ngelewatin semuanya tanpa kamu ! “ ucap Sasha di sela-sela tangis nya.
“Rey Jangan tinggalin aku …hiks” Kali ini suaranya mulai melemah,Ia tak hentinya meneteskan air mata,dadanya sesak oleh rasa sedih dan pedih yang mendalam. Atmosfer di tempat itu terasa menghimpit. Sasha sangat terpukul , sebagian dirinya menguap, hampa. Fikiran nya tak terkendali, Perasaan nya bercampur aduk,.Tiba-tiba saja ada wanita paruh baya yang  tak lain adalah mama Reigns,  ia memeluk Sasha sebari menangis, ketika Sasha mulai cukup tenang ia memberikan sebuah rekaman dari Reigns untuk Sasha. Dengan berat hati Sasha pun segera membuka isi rekaman itu . dalam rekaman itu, ia melihat Reigns menyanyikan sebuah lagu sebari memainkan gitarnya.
Song             : ACP
Tak pernah aku menduga, bergetar di dada.
Setiap kau ada di dekatku .
# Ku coba memendam rasa.
                Tapi tak kuasa, tak mampu berdusta lagi.
Reff : Aku inginkan dirimu,
Inginkan cinta mu, Menjadi milik ku….
Dirimu Lengkapi diriku.,Kau sempurnakanku.
Aku  cinta padamu…….
  Back To # and Reff
…………………………………………....
Lagu Ini aku persembahkan Untukmu Sasha Banks J Maafkan aku , selama ini aku tidak jujur padamu bahwa sebenarnya aku mengidap Kanker .  Mungkin saat melihat rekaman ini, aku yakin , aku pasti sudah berada di dunia lain,  dunia  yang berbeda dengan duniamu. Maafkanku Sha, Selama ini aku juga membohongi perasaanku sendiri, aku tidak tahu kapan perasaan ini  berubah… Yang pasti ,aku mencintaimu ÓÒ  Sha, kamu gak boleh nangis ya ! disana aku akan sedih jika mngetahui kamu mengeluarkan air matamu itu. Aku menyayangimu Sha ! Maafkan aku. Maafkanlah aku Selamat Tinggal ….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………

You May Also Like

0 komentar