Cerpen
MAAFKANLAH
Matahari baru
saja terbit dari timur. Reigns yang sedari tadi sudah mengenakan pakaian
Seragam Putih Abu dipadukan dengan Topi nya yang berwarna merah dan sepatu yg
saat ini ia kenakan membuatnya tampak tampan. Reigns memiliki badan yang tegap, beramput hitam dengan potongan rambut
Naruto yang begitu cocok menaungi wajah nya yang oval, ditambah lagi dengan
sepasang mata nya yang hazel.. Reigns sudah siap pergi ke sekolahnya tetapi
sebelumnya ia harus menjemput seorang Gadis, yang tak lain adalah sahabat nya,
Ia bernama Sasha. Saat Tiba di depan rumah Sasha , Reigns segera memarkirkan
mobilnya tepat di depan rumah Sasha. Sudah 5 menit ia menunggu sahabatnya di dalam mobil sebari sesekali jemarinya
mengetuk-ngetuk setir mobil. Setelah 10 menit lamanya ia menunggu, akhirnya
gadis itu, menampakan batang hidungnya.
“Hai Rey , Selamat Pagi .
Maaf ya nunggu kelamaan“ sapa Sasha sebari memakai sabuk pengaman. Reigns
menahan nafasnya lalu tersenyum
“Sha kamu ngapain aja sih??
Lama banget… aku sampe lumutan nih nungguin kamu”
“Hehehe…Maaf deh , namanya
juga cewek . Ya harus make up dulu , sarapan,
dan masih banyak lagi” Sasha tersenyum lebar sambil jari tengahnya
disimpulkan dengan jari telunjuknya. Reigns menggelengkan kepala lalu mulai
mengendarai mobilnya menuju Sekolah mereka. SMAN 3 Purwakarta. Sasha merupakan
sahabatnya sejak kecil. Ia sosok gadis yang cantik. rambutnya yang begitu
lembut ,Bibirnya yg merah muda tanpa pulasan lipstick, alisnya tebal dan begitu
hitam dan kulitnya begitu putih mulus bagaikan susu .
Ketika tiba disekolahnya,
Reigns dan Sasha segera Turun dari mobil, keduanya berjalan memasuki gerbang sekolah yang ramai.
Reigns merangkul bahu Sasha, mereka terlihat begitu akrab, itu membuat para
gadis yang menyukai Reigns secara tidak langsung merasa iri dan cemburu kepada
Sasha. “Selamat Pagi” sapa Sasha semanis mungkin saat memasuki ruang kelasnya.
Tak ada yg menjawab. Ada yang asyik membaca
novel, ada yang sedang asyik bermain Gadget, dan ada juga yang
menatapnya bergeming seperti melihat teroris. Sasha dan Reigns menatap
keherannan dan segera duduk di bangku masing-masing. Sasha menghempaskan
tubuhnya di kursi, tak lama Reigns datang dan duduk disampingnya. “Sha kamu
pernah ngerasain yg namanya jatuh cinta gak???” Matanya menatap Sasha dengan
serius.
“Pernah lah, “
“Oh ya? Masa?? Siapa si Sha?
Kok kamu gak pernah cerita sih”
Sasha meletakan tangan nya
dimulut, Ia menahan kikikan tawanya .
“kepo banget kamu “ katanya
“hahaha Lucu” Reigns mencubit
hidung Sasha. Lalu Ia tersenyum menahan tawanya. “Nah ini baru lucu, hidung
kamu udah merah ,pesek pula” Reigns memeletkan lidah.
“Ikh sakit tau, nanti kalo hidung
aku bengkak gimana??” Sasha memegang hidungnya , bibirnya mengerucut dengan
kening nya yang mengerut.
Reigns menatap mata Sasha
dengan serius, Sasha mulai tersenyum .Sasha menarik nafas panjang sebelum
menjawab, “sama seseorang, yang pasti dia cowo ” . Reigns segera mencubit ringan
pipi Sasha “Kalo itu mah aku juga tau kali sha “
“Argh kembali sana ke tempat
asal kamu, aku jadi bahan penyiksaan mulu deh … sakit semua nih “ Sasha
menggembungkan pipinya sebari mengerutkan dahinya.
“hehehe sorry sha J “ Reigns menjauh sambil tertawa lepas.
Jemarinya mengusap pipi Sasha yang mulai memerah.
Saat ini Reigns sendiri tidak
tahu apa yang terjadi dengan hatinya, yang pasti akhir-akhir ini, hatinya berdentum tidak
karuan,jantung nya berdebar begitu kencang setiap kali bersama Sasha.
***
Bel istirahat ke-2 pun berdering dengan
kencangnya, ratusan siswa siswi SMAN 3 Purwakarta berhamburan keluar dari dalam
kelas . Tubuh semampai itu melangkah anggun dalam pakain seragam putih abunya.
Sepatu NIKE yang trendi tampak serasi . Rambut panjang itu tampak tertata rapi
seperti baru keluar dari salon. Semilir parfum floral tercium di udara tiap
kali gadis itu bergerak. Sasha melanjutkan langkahnya setelah beberapa detik
berbicara dengan temannya. Kali ini ia akan pergi ke toilet murid karena
akhir-akhir ini Sahabatnya, Reigns . Setiap hari ia selalu saja pergi ke toilet
tepat pada pukul 12 siang. Ia merasakan ada hal yang ganjal karena terkadang
Reigns terlihat kesakitan di bagian dada nya. Tapi setiap kali ia bertanya tentang
kesehatan Reigns, Reigns selalu berkata bahwa dia baik-baik saja. Saat Tiba di
Toilet Murid, Sasha mulai kebingungan karena Toilet Pria tidak boleh dimasuki
oleh perempuan dan itupun sebaliknya…. Dari luar Toilet Pria , Sasha mencium
aroma obat-obatan .
“Bau nya nyengat banget”
batin Sasha. Tak lama keluarlah seorang Pria yang tak lain adalah Reigns,
sahabatnya sendiri. Reigns yang melihat Sasha berada di depan lorong masuk
toilet sontak saja ia sangat terkejut bukan main.
“Sasha ? emm….kamu ngapain di
depan toilet cowo? …” tanyanya terbata-bata.
“Eh Reigns kamu nyium aroma ini gak? Kayak Bau
obat-obatan kimia . Aromanya berasal dari toilet cowo. Emang di dalem ada apaan sih? Kok bisa bau gini” heran Sasha
sambil menutupkan hidung nya.
“Hah i….iya gitu? aku gak
nyium apapun kok … “ ucap Reigns kali ini ia gugup, ia tidak berani melihat
Sasha.
“Tapi itu berasal da………” ucap Sasha terpotong karena
Tiba-tiba saja Reigns mengajaknya pergi ke kantin.
“SASHA kita ke kantin yuk
!aku udah laperr nih “ Pinta Reigns sebari menarik pergelangan tangan Sasha.
Sasha hanya tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
***
Matahari masih memancarkan
sinar ultra violetnya dengan ganas. Bel pulang sekolah sudah mendendangkan
suara bisingnya ke seluruh penjuru sekolah.Seperti biasa Reigns akan mengantarkan
Sasha pulang. Tetapi Kali ini sebelum Reigns mengantarkan sahabatnya itu
pulang, ia membawa Sasha ke sebuah danau, lalu mereka duduk di bawah pohon. Kali
ini angin berhembus cukup kencang, udara dingin mulai terasa menusuk tulang, daun-daun di pohon
menari-nari kecil , seakan menikmati
embusan irama angin. Sasha masih mematung sebari tersenyum,matanya kelihatan
berbinar cerah. sementara Reigns hanya memandangi wajah sahabat nya itu “Apakah nanti aku bisa melihat senyum itu
lagi??? “ batin Reigns, tanpa ia sadari air matanya mulai terjatuh dari
kelopak matanya, segera saja Reigns menghapus air mata itu. “Rey kamu nangis?”
Sasha menatap Reigns heran.
“Hah? Enggak kok Sha , ini
cuman kelilipan “ Jawab Reigns enteng sebari tersenyum.
“Oh , Rey besok kita kesini
lagi yuk ! “ ajak Sasha. Mendengar kosa kata tersebut, Reigns Menundukan
kepalanya, ia terdiam seakan bibirnya terkunci beberapa detik. Reigns hanya
menanggapi nya dengan anggukan kepala dan senyuman yang manis.
“Sha, kalo aku gak ada
disamping kamu, gak bisa nemenin kamu seperti biasanya. gimana?” Tanya Reigns ,
ia masih menunduk, nada suaranya begitu pelan seperti mengucap doa . “Kok kamu
gitu si ngomongnya Rey? Kayak mau pergi aja. Kamu kan tau Rey kalo kamu itu
berharga banget di hidup aku, aku gak tau gimana nasib aku kalo gak ada kamu yang mewarnai
hari-hariku” Jawab Sasha lalu menolehkan kepalanya melihat Reigns. Reigns
terdiam sejenak, dadanya mulai sesak, ia mulai kesulitan mengatur nafasnya.
“Sha, kamu gak boleh
tergantung sama seseorang ya . aku yakin kamu itu gadis mandiri, dan kuat.
Percayalah “ Kata Reigns sambil tersenyum simpul.Sasha mengerjap, ia terdiam
sejenak saat mendengar ucapan Reigns , otaknya mencoba mencerna maksud
Reigns. Setelah beberapa puluh menit , Sasha melihat jam
tangan nya, sudah pukul 4 .
“Reigns pulang yuk ! udah
sore nih” ajak Sasha.
“Tapi awan nya mendung ,
kayaknya sebentar lagi mau hujan deh
Sha, apa lebih baik kita cari tempat berteduh dulu. Baru pulang” Jawab Reigns,
entah kenapa tapi Reigns mulai tidak enak hati.
“Ahh lagian kan kita naik
mobil Rey. Jadi gak bakal kehujanan”
“Tapi Sha……..” ucap Reigns terpotong
“Udah ah yuk !” Sasha menarik
tangan Reigns. Baru beberapa langkah tiba-tiba langit dipenuhi dengan gumpalan
awan abu-abu. Rintik air hujan pun mulai mengenai tanah, Hujan turun begitu
deras sementara Sasha dan Reigns yang awalnya mau menuju mobil tapi saat
mengetahui turun hujan , tanpa basa-basi Reigns segera menarik pergelangan
tangan Sasha, ia berlari menuju ke sebuah Saung yang berada tak jauh dari
tempatnya berdiri.
“Rey kok kita kesini sih?
Padahalkan mobil kamu udah deket” Sasha keheranan akan tingkah laku Sahabatnya
yang menariknya ke sini padahal jelas-jelas jarak mereka menuju mobil Reigns
hanya tinggal beberapa meter lagi , Reigns Terdiam, ia tidak langsung
menjawab. Angin dingin menembus kulitnya
yang setengah basah. Tak lama,Air muka Reigns tiba-tiba berubah, wajahnya pucat
pasi, ia kedinginan hebat. Melihat itu, Sasha sangat terkejut, ia mulai
menyadari bahwa ada hal yang tidak beres dengan Reigns. Refleks Sasha
meniup-niup kedua telapak tangan nya untuk menghasilkan rasa hangat , lalu ia
letakan tangan nya tepat di kedua pipi Reigns. Kali ini Sasha benar-benar
khawatir…. Bibir Reigns bergetar, berbicarapun ia tak sanggup.
“Reigns kamu kedinginan
hebat!”panik Sasha, Sasha menggigit setengah bibir bawahnya, kali ini ia
mengeluarkan Sweater miliknya dari dalam tas, lalu ia pakaikan kepada Reigns.
Kok Reigns bisa kedinginan hebat? Padahalkan kita gak
basah kuyup banget. Batin
Sasha.
“Sha,…...” ucap Reigns
terbata-bata,tiba-tiba Reigns batuk-batuk , Ia membekap mulutnya hingga saat ia
membuka telapak tangan nya, Ia melihat di lengan nya terdapat darah yg cukup
banyak, lalu suaranya melemah seiring dengan wajah nya yang semakin pucat.
Reigns memegang dadanya, ia seperti menahan rasa sakit yang menusuk jantung nya.
Ia berkali-kali mengeluarkan nafas lewat mulut seraya mengatur nafasnya yang
kini terasa sesak.
“ Hah ??Darah??? Reigns kamu
sabar ya aku mau panggil ambulan” Ucap Sasha terkejut , kali ini pelupuk
matanya sudah digenangi oleh air…
Tak lama kemudian mobil
ambulan datang untuk menjemput Reigns. Di dalam perjalanan , Sasha bertanya-tanya
pada dirinya sendiri akan peristiwa yang sedang terjadi , kali ini ia
benar-benar khawatir akan kondisi Reigns. Setibanya di rumah sakit, Reigns
langsung saja dilarikan ke ruang UGD.
Hampir satu jam Sasha menunggu hasil pemeriksaan tersebut tapi sampai
saat ini dokter tak juga kunjung keluar. Hingga akhirnya Orang Tua Reigns tiba
di Rumah Sakit.
“Sha, bagaimana dengan
kondisi Rey?”panik Mama Reigns sebari memegang pergelangan tangan Sasha.
“Gak tau tante,,….
Dokter nya belum keluar juga .” ucap
Sasha disela-sela tangisan nya.
“Astaghfirullah Rey ,…. “
Tangis Mama Reigns pun mulai pecah ..
“Rey sebenarnya kenapa tante?
Ada apa dengan nya? Kenapa Rey bisa seperti ini?” Tanya Sasha berusaha menahan
tangisnya dihadapan Orang Tua Reigns.
“Sasha pulang aja ya, nanti
kalo ada perkembangan kita hubungin lagi” Ucap Papa Reigns mengalihkan
pembicaraan.
“Tapi tante……” Ucap Sasha
terpotong.
“Sasha sayang kan sama
Rey? Makanya Sasha pulang aja, udah
sore. Sasha kan basah kuyup nanti sakit. Sasha tau kan Rey gak mau Sasha sakit?
Percaya deh sama tante, Insyaallah Rey akan baik-baik aja” bujuk Mama Reigns
mencoba menghapus air matanya. Dengan terpaksa , Sasha pun Pulang kerumah dengan perasaan yang tak karuan. Saat
tiba dirumah kebetulan waktu sudah menujukan pukul 7 Malam. Sasha langsung
menuju kamarnya, langkahnya terasa berat setiap kali ia mengingat Reigns.
Setibanya dikamar , Sasha melentangkan tangan nya dan menyandarkan tubuhnya di
kursi, beberapa menit kemudian Sasha memutuskan untuk beranjak Mandi. Sesudah
mandi Sasha lalu menghempaskan tubuhnya di atas kasur, ia mengingat kejadian
tadi hingga kelopak matanya siap menjatuhkan air mata yang seharusnya membasahi
pipi. “aku harap semuanya baik-baik aja “ lirih Sasha suaranya kali ini
terdengar serak. hingga tanpa ia sadari ia mulai terlelap di atas ranjangnya.
***
Hari ini Reigns tidak masuk sekolah, itu membuat Sasha
semakin gelisah . dari tadi ia menghubungi Reigns tetapi tak ada balasan sama sekali. Ia
merenung sesaat, pikir nya saat ini ia
harus menemui Reigns dan harus berbicara padanya, menanyakan hal yang membuat
hatinya gelisah hingga saat ini. peristiwa kemarin membuat rasa semangat di
diri Sasha sedikit demi sedikit pudar. Saat bel istirahat bergema, Sasha
memutuskan untuk mengajak Tita,teman
sebangkunya, agar menemaninya menjenguk
Reigns. 45 menit kemudian bel masuk pun berdering. Murid yang berada di koridor
maupun kantin berlarian memasuki ruang kelas. Tiba-tiba saja salah seorang guru
memberikan pengumuman melalui speaker bahwa ada salah seorang murid yang telah
meninggal dunia. Sasha dan Tita kini mulai bertanya-tanya , siapakah yang meninggal? Tanya mereka berdua. Pengumuman itu membuat
Sasha terdiam tanpa kata, kakinya bergetar, mukanya terlihat memucat. Tiba-tiba
setetes air mata keluar, membasahi pipi Gadis itu. Guru itu menyebutkan nama murid
yang meninggal tersebut “Innalillahi wa’inalillahi rojiun telah meninggalnya murid
kelas XI Ipa 1 yang bernama Roman Reigns “
.
Sasha menggelengkan kepalanya
tak percaya. Tangan nya membekap
mulutnya, ia menahan tangisnya dan mencoba menghapus air matanya. Sasha mencoba
mengatur nafasnya, jantungnya kini berdetak lebih cepat.
“Enggak,,,,enggak mungkin
Reigns meninggal !!!! Enggak mungkin!” Sasha langsung saja berlari keluar kelas dan
meminta izin kepada guru piket untuk pergi ke rumah Reigns, sahabatnya..
Setibanya dirumah Reigns ia melihat bendera kuning menggantung dirumah Sahabatnya
itu.Sasha langsung berlari masuk kedalam rumah Reigns. Wajahnya lebih pucat
dari sebelumnya saat melihat Tubuh sahabatnya, Reigns sudah terbaring lemah tak berdaya dengan
tenang . Tubuh Sasha mulai melemah, kakinya tak bertenaga hingga Membuatnya terjatuh
hingga berlutut. Lalu ia mendatangi Jasad Reigns lalu memeluknya untuk terakhir
kalinya.
“Bangun Rey ! kenapa kamu
setega ini sama aku? Kenapa kamu ninggalin aku Reigns? Aku gak bisa ngelewatin
semuanya tanpa kamu ! “ ucap Sasha di sela-sela tangis nya.
“Rey Jangan tinggalin aku
…hiks” Kali ini suaranya mulai melemah,Ia tak hentinya meneteskan air
mata,dadanya sesak oleh rasa sedih dan pedih yang mendalam. Atmosfer di tempat
itu terasa menghimpit. Sasha sangat terpukul , sebagian dirinya menguap, hampa.
Fikiran nya tak terkendali, Perasaan nya bercampur aduk,.Tiba-tiba saja ada
wanita paruh baya yang tak lain adalah
mama Reigns, ia memeluk Sasha sebari
menangis, ketika Sasha mulai cukup tenang ia memberikan sebuah rekaman dari
Reigns untuk Sasha. Dengan berat hati Sasha pun segera membuka isi rekaman itu
. dalam rekaman itu, ia melihat Reigns menyanyikan sebuah lagu sebari memainkan
gitarnya.
Song :
ACP
Tak pernah aku menduga, bergetar di
dada.
Setiap kau ada di dekatku .
#
Ku coba memendam rasa.
Tapi tak kuasa, tak mampu
berdusta lagi.
Reff : Aku
inginkan dirimu,
Inginkan cinta mu, Menjadi milik ku….
Dirimu Lengkapi diriku.,Kau
sempurnakanku.
Aku
cinta padamu…….
Back To # and Reff
…………………………………………....
Lagu Ini aku persembahkan Untukmu Sasha Banks
J
Maafkan aku , selama ini aku tidak jujur padamu bahwa sebenarnya aku mengidap
Kanker . Mungkin saat melihat rekaman
ini, aku yakin , aku pasti sudah berada di dunia lain, dunia
yang berbeda dengan duniamu. Maafkanku Sha, Selama ini aku juga
membohongi perasaanku sendiri, aku tidak tahu kapan perasaan ini berubah… Yang pasti ,aku mencintaimu ÓÒ
Sha, kamu gak boleh nangis ya ! disana
aku akan sedih jika mngetahui kamu mengeluarkan air matamu itu. Aku
menyayangimu Sha ! Maafkan aku. Maafkanlah aku Selamat Tinggal ….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
0 komentar